Teruslah bermimpi , tapi jangan jadi pemimpi itu adalah salah satu dari kata mutiara yang akan selalu saya ingat.
Betapa semua kesuksesan berawal dari mimpi. Dengan mimpi, kita menjadi
lebih mengerti, bagaimana keadaan kita di masa depan. Dengan mimpi
sebagai tujuan, kita dapat menentukan dari sekarang arah mana yang akan
kita tuju untuk mencapai mimpi kita.Teruslah bermimpi, tapi
jangan jadi pemimpi. Kata-kata yang sederhana tapi memiliki arti yang
sangat dalam. Tatkala banyak orang yang terbuai dalam mimpi-mimpi yang
mereka buat tanpa ingin bangun untuk mengakhiri mimpi tersebut. Mereka
hidup di dunia nyata tapi kehidupannya tak sesuai dengan realitas yang
ada. Mereka bermimpi untuk hidup enak, menjadi orang kaya, punya mobil,
punya rumah mewah tapi tak pernah ada usaha. Duduk bersantai tanpa ada
gerakan untuk menjemput semua mimpi-mimpi itu.
Tak sedikit
orang-orang yang merasa tak punya mimpi. Hidup mereka ibarat aliran
air. Mengikuti ke mana arus membawa mereka tanpa mereka bisa menahan
atau memegang kendali arus tersebut. Dari percakapan dengan seorang
teman beberapa hari yang lalu, saat saya bertanya tentang mimpi, dia
berkata bahwa dia tak memiliki mimpi dan merasa hidupnya sudah buntu.
Katanya, di tempat dia bekerja, ada banyak masalah yang tak pernah
henti. Untuk mencari pekerjaan yang baru, dia tak memiliki keberanian
dan keyakinan. Dia terbentur masalah usia yang menurut saya itu hanyalah
sebuah ketakutan yang tak beralasan.
Sungguh terasa menyesakkan, ketika saya baru menyadari apa arti dari kata-kata “Teruslah bermimpi, tapi jangan jadi pemimpi” justru masih ada orang di luar sana yang berkata bahwa ia tak memiliki mimpi.
Sebuah
mimpi yang tak hanya terpikirkan di otak lalu menguap di udara. Tetapi
mimpi yang merupakan suatu tujuan ingin seperti apa kita di masa depan.
Mimpi, yang bukan sekedar bunga tidur yang hadir tanpa kita sadari tapi
mimpi yang terjadi dari hasil keinginan dan cita-cita kita. Kemudian
berusaha untuk mengejar mimpi itu.
Sebelum saya menyadari apa itu
mimpi, belum terbayang dalam otak saya, hendak menjadi apa saya kelak.
Apakah hanya sekedar singgah di dunia, lahir, dewasa, sekolah, kerja,
nikah dan mati?? Tapi saya tak ingin hanya seperti itu. Hidup saya harus
memiliki warna. Minimal warna untuk diri saya sendiri. Yang kelak dapat
mewarnai hidup orang lain. Salah satu faktor yang membuat saya memiliki
mimpi adalah mengamati lebih banyak, mendengar lebih banyak dan merasa
lebih banyak. Saya mengamati orang-orang di sekeliling saya, mendengar
hal-hal yang dapat membuat saya menjadi semangat dan lebih membuka mata
hati. Saya juga membaca buku-buku yang membuat saya menjadi lebih
terpacu untuk memiliki mimpi.
Dari buku yang pernah saya baca
berjudul “the secret”, bahwa keadaan kita di masa depan, berasal dari
pikiran kita di masa kini. Hendak jadi apa kita nanti, kita bisa
memikirkannya dari sekarang. Ketika kita berfikir sukses maka akan
kesuksesanlah yang akan kita dapat, juga sebaliknya. Karena Allah sesuai
dengan prasangka hamba-Nya. Maka berusahalah untuk selalu berfikir
positif tentang diri sendiri maupun orang lain. Setelah kita pikirkan,
lalu kita lupakan. Bukan melupakan mimpi tapi berusaha bagaimana
mewujudkannya tanpa pernah fokus ke tujuan tapi berusaha semaksimal
mungkin meraihnya. Sedikit demi sedikit lebih baik dari pada tidak
melakukan sama sekali. Dan sukses menurut saya adalah ketika saya dapat
mengeluarkan potensi yang saya punya, dengan begitu perlahan saya akan
menyenangi hal-hal yang saya lakukan. Lalu perlahan uang akan datang.
Bukan menjadikan uang sebagai tujuan, tapi sarana untuk mencapai tujuan.
Salah
satu mimpi saya adalah ingin menjadi penulis. Tak peduli bahwa tulisan
saya bagus atau jelek. Yang saya lakukan adalah terus menerus menulis.
Dengan begitu saya akan terbiasa menulis. Belajar tanpa henti. Seperti
kutipan yang selalu saya ingat dari novel 5 cm karya Donny Dirghantoro
yaitu, jika kamu mau menulis ya tulis aja. Jangan pernah mikir. Langsung nulis aja jangan pakai mikir. Fase sekarang adalah fase saya untuk belajar dan terus belajar.
Saya
amati, kebanyakan orang sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan yang
mereka jalani. Untuk berfikir mengenai perubahan, mereka merasa enggan.
Karena merubah cara berfikir bukanlah suatu hal yang mudah jika telah
terlena dengan kehidupan yang di anggap nyaman. Saya yakin, kebanyakan
mereka memiliki potensi yang luar biasa. Karena sesungguhnya Allah telah
menganugerahkan manusia dengan potensinya masing-masing. Lalu bagaimana
manusia tersebut menggali dan mengembangkannya.
Dengan merubah
cara berfikir dan berani bermimpi, maka kita akan bisa berjalan hendak
ke mana. Bukan berjalan di tempat. Berusaha berbeda dengan mimpi kita.
Karena kita semua bisa, jika kita berusaha. Berusaha untuk membuat
bangga diri sendiri sebelum kita membuat orang lain bangga dengan kita.
Karena Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut
berusaha mengubahnya terlebih dahulu.
Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar